Feel Free For a Donation

Senin, 18 November 2013

'EPILOG', Wujud Cinta Becuz Pada Seattle Sound

'EPILOG', Wujud Cinta Becuz Pada Seattle Sound

Senin, 18 November 2013 21:35
'EPILOG', Wujud Cinta Becuz Pada Seattle Sound
Becuz
Grungee Jumping. Kapanlagi.com - Sempat mengalami bongkar pasang personel, band indie rock/noise asal Kota Malang, Becuz akhirnya merilis album setelah tujuh tahun terbentuk. Bertajuk EPILOG, album ini memuat sembilan lagu, satu di antaranya merupakan single rilisan 2006 dengan lirik Bahasa Inggris.
Becuz sebenarnya sudah terbentuk sejak tahun 2004 silam. Selain pernah merilis single tahun 2006 silam, sebenarnya mereka juga pernah meluncurkan sebuah EP pada 2009 untuk kalangan terbatas. Tentu saja tujuh tahun merupakan durasi waktu yang lama bagi sebuah band untuk merilis album.
"Pergantian personel yang menjadikan kendala. Kita sempat ditinggal pergi pemain bass, dan ganti-ganti drummer. Baru tahun 2012 kemarin kita dapat personel pengganti yang solid," tutur salah satu personelBecuz.

EPILOG merupakan album dengan konsep kesinambungan antar lagu, baik secara lirik maupun artwork. Semua lagu direkam di beberapa studio lokal Kota Malang, sedangkan artwork album merupakan karya Rio Krisma dari Pena Hitam (kolektif seni lukis).
Secara musikalitas, band beranggotakan Andina Putri (vokal dan puisi),Hangga Rachman (gitar), Rusli Hatta (gitar), Ajie Ramadhianto (bass) dan Henry Setiawan (drum) ini banyak terpengaruh oleh band-band noise rock, alternative 90-an.

"Seattle Sound merupakan cinta pertama kami. Tapi bukan berarti kami menutup mata akan perkembangan musik terkini," tambah mereka.
Musik noise rock di tanah air sudah lebih dahulu dikenalkan oleh band-band semacam Seek Six Sick (Yogyakarta), Kleptopera (Surabaya), A Stone A (Bandung). Sedikit banyak band-band noise rock terinspirasi oleh gerakan Dadaisme yang dipopulerkan oleh band The Velvet Underground.
Ditanya mengenai konsep album, personel Becuz berujar bahwa semua lirik mempunyai tema dan keterkaitan yang sama, yaitu pengalaman hidup pada saat tidak berada 'di atas'. "Kadangkala kami mengalami pengalaman hidup yang ingin kami bagi dalam tulisan lirik dan aransemen musik," tutur mereka.

EPILOG dirilis dalam kemasan box yang menarik. Sebuah korek api disiapkan di tiap box album. "Kami ingin memberikan tools atau alat untuk menerangi cerita hidup pendengar, semacam penawar musik kami yang gelap," jelas Becuz.
Album self-release ini diluncurkan pada 14 November 2013 lalu lewat acara HINGAR BINGAR yang diprakasai oleh radio online, Kanaltigapuluh. Yup, sebuah karya yang layak untuk disimak bagi kamu, penggemar noiserock!