Feel Free For a Donation

Selasa, 19 Mei 2015

Review Acara : Untukmu Untuk Kita #8 Pesta Tahunan Komunitas Grunge Ibukota

Untukmu Untuk Kita #8
17 Mei 2015
Rossi Music, Fatmawati - Jakarta



   
Grungee Jumping. Minggu siang yang lumayan terik,sesuai rencana, saya berangkat naik metromini nomor 160 jurusan Pondok Labu - Blok M. Tidak lama, hanya sekitar 15 menit, saya sudah sampai pas di depan Rossi Music, tempat acara/gig"Untukmu Untuk Kita #8" digelar.

    Menuju ke loket, niat saya membeli tiket seharga Rp. 20.000,- pupus, uang saya dikembalikan oleh empunya gawe, si Ghayoung Jangan Syirik, sempat otot-ototan, supaya diterima, tapi.. yaah sudahlah, saya harus berterima kasih mendapatkan tiket gratis plus all access area.


   Beberapa band terdengar sudah check sound, band pembuka mulai menggeber lagu-lagunya, lagu sendiri maupun cover, diantaranya cover dari Navicula Metropolutan".

   Saya kembali berjumpa beberapa kawan lama, bereuni sambil menikmati suasana "Grunge" yang sangat khas itu, teringat salah satu dialog dalam komik lawas "Storm" yang mengatakan "Jaman boleh berbeda, tempat boleh berbeda, namun ada yang tak pernah berubah dalam suatu rombongan sirkus, yaitu aromanya".

 
dari kiri ke kanan: Yoki Patkay (The Kucruts/Mesin Cuci), Regie Pramana (Arc Yellow), Dimz (Brugg), YY (Klepto Opera/Penulis), Liman (Nifas), Marko (Koma/Marigold)



   Selepas magrib, tiba saatnya penampilan band-band yang memang saya tunggu. Ada Marigold, ShockBreaker, Brugg, Northside, Toilet Sounds, the Kucruts, Pait Kacida, Daily Feedback, Besok Bubar, dan masih banyak lagi.

   
the Kucruts



Marigold

   Saya suka sekali penampilan ShockBreaker, ada kemeriahan suasana ala pasar dan terminal di sana, seperti kerumunan para sopir pantura yang dibalut musik keras, sangat grunge Indonesia sekali. Semua bersenang-senang.

   The Kucruts mengcover Sonic Youth, dan disambung dengan kawan lama saya band Brugg dari Semarang, ya kami pernah satu gig dahulu sekali, tahun 2002 di Madonna cafe jalan Sabang, Jakarta. Dan ini adalah formasi reuni mereka setelah kembali, mereka membawakan sekitar 4-5 lagu, diantaranya Mudhoney cover "Suck You Dry". Penampilan mereka masih see-energik yang saya kenal dahulu, dan merchandise mereka juga sungguh ajaib: CD, Sticker, Kaos plus sebotol Congyang!.

Merchhandise Brugg


   Tiga jawara, Toilet Sounds, Daily Feedback, dan Besok Bubar, menutup riuh rendah pesta pora tahunan anak-anak grunge Jakarta. Toilet Sounds seberapapun berubah musik dan performanya, mereka tetaplah pahlawan masa muda saya.

Selepas acara, semua berpamitan dan saya ditemani Amar Besok Bubar, kami mengobrol tentang banyak hal di parkiran depan. Saya berpikir, Jakarta sungguh beruntung mempunyai banyak orang yang bermental militan yang masih mau berkecimpung memikirkan tentang komunitas dan perkembangan grunge. |YY.

Selasa, 12 Mei 2015

Review Acara: Grunge Kick's Unplugged

Grunge Kick's Unplugged
10 Mei 2015, +Manatree House Cafe


  
Grungee Jumping.  Setelah chit-chat-chut sama Regie Arc Yellow, akhirnya, oke saya bisa mendapat tumpangan gratis ke acara. Tak sampai 30 menit, dari 50 menit yang dijanjikan bakal sampai, Regie sudah di depan saya, sedikit celingukan untuk memastikan, karena dia pake masker dan rambutnya tidak segondrong tiga tahun lalu, saat terakhir kami berjumpa.
   Sambil bereuni sepanjang perjalanan, tak terasa kami sudah sampai di acara, di sebuah coffee house bernama Manatree. Disana sudah ada para panitia acara, Wie, Sarah, Boby, dan Ayub (Maaf kalo salah mengingat nama). Pemutaran film dokumenter Kurt Cobain yang terbaru Montage of Heck sedang berlangsung didalam. Sayapun bergabung karena memang belum pernah sempat nonton filmnya.
   Sebelum film selesai diputar, panitia memberitahukan bahwa acara akan dimulai, dan film sementara distop, untuk dilanjutkan diakhir acara.
   Band pembuka Cament diatas panggung, menyanyikan tiga buah lagu mereka sendiri. Setelah itu dilanjutkan dengan penampilan Coburn, oke saya sudah lama mendengar tentang Coburn, saya punya CD mereka, namun baru kali ini melihat penampilan langsung mereka, bahkan tanpa pemain bass sekalipun yang datang terlambat dan menyusul di satu lagu terakhir, penampilan mereka membuktikan kelasnya, matang.
   Selanjutnya adalah yang saya tunggu, Arc Yellow, perfect, tanpa basa basi yang tidak perlu, mereka membawakan lagu-lagu sendiri, ada yang saya kenal namun kebanyakan lagu baru. Penampilan mereka keren, meskipun tanpa personil lengkap.

Arc Yellow

   Selanjutnya berturut-turut tampil, ada Boneka, The Kill, Wajik, Solidair dan Morning Shine.. ya, Morning Shine! akhirnya bisa melihat penampilan langsung band ini, liar, kompak, raw, dan.. luar biasa..

Morning Shine
   Acara ditutup sempurna oleh band Kamar Busuk, saya suka sekali waktu mereka mengcover Smell Like Teen Spirit dengan nuansa yang sungguh berbeda. Ada Ferza Gugur Bunga yang membantu posisi gitar disana.
   Pukul 10 malam, acara yang dipandu oleh trio MC: Ayub, Dilla, dan Agus ini berakhir. "Ini akan berkelanjutan" begitu kata Wie, penyelenggara acara ini saat melepas lelah, penat namun tampak puas.
   Pukul 11 malam saya diantar balik oleh Regie, seporsi nasi goreng jerohan, merupakan closing ceremony yang sempurna menyelesaikan hari itu. (YY)