INTERVIEW DENGAN Martinus Indra Hermawan (To Die, Jogja Noise Bombing)
oleh Tokoh Antagonist
Berikut adalah cuplikan wawancara singkat dengan Martinus Indra Hermawan atau yang akraab disapa Indra Menus frontman dari band To Die, berbicara tentang hal-hal yang bersangkut paut antara Noise dan grunge dan dimana benang merah atau jembatan yang mempertemukan mereka.
1. Apa kabar mas, sedang mengerjakan proyek apa sekarang?
hallo mas bro di sana. kbr baik setelah bed rest tipes kemaren hahaa (malah curhat). utk proyek kebetulan saya sedang intens ngerampungin beberapa rilisan tape di label saya, Relamati Recs. kalo utk band, bersiap recording band drone/noise saya ThreeBlackDotsInTheBrackets (((...))) utk split dg Oath (Bdg). To Die sedang menyiapkan materi boxset 3 tape. Juga nyiapin Zine Fest bulan Juli nanti. Ngurusin beberapa band yang mau tour ke Indonesia dan jg sibuk sbg daily shitworker
2. Gini mas, menyambung obrolan kita tempo hari. saya rasa anak grunge juga pada penasaran, ceritakan sedikit dong benang merah antara grunge, noise, Nirvana dan Earth
waduh,kebetulan kalo Grunge, pengetahuan saya mentok sbg fans Eddie Vedder dan PJ hahhaha. Mungkin benang merah nya adalah karena personel Earth, Dylan Carlson itu adalah "dokter narkoba" nya Kurt Cobain juga sebagai orang yang membelikan senjata untuk bunuh dirinya Kurt. jadi mereka deket secara personal bahkan mereka juga bikin semacam kolaborasi di lagu Earth "divine and bright" yg di rekam oktober 1990 dimana Kurt jadi vokalis tamu nya. Secara musikalitas mungkin karena kalo kita dengerin lagu2 atau (lebih kentara lagi) lihat performance dari band band Grunge, banyak terdapat elemen Noise di situ seperti feedback yang berujung pada noise sound, raw sound, smashed equipments dan lain lain. Makanya secara alamiah banyak yang berasal dari skena Grunge yang kemudian menyukai Noise dari kesamaan estetika tadi.
3. Jika ditarik kesimpulan, seandainya, Kurt Cobain tidak berteman dengan Earth dan Sonic Youth maka musik punk tidak akan menjadi seaneh dan seberisik itu, bukankah dulu juga sudah banyak punk yang berisik, mengapa itu tidak lantas identik dengan grunge?
Iya, kalo di runut sih sudah ada beberapa band US Hardcore Punk yang memasukkan elemen Noise ke dalam aransemen mereka, taruhlah Void (1980) dari washington D.C atau bahkan Flipper (1979) dari San Fransisco yang banyak mempengaruhi band band Grunge di kemudian hari (misal: The Melvins), Noise Rock bahkan Sludge dengan brand Punk Rock mereka yang di mainkan dengan tempo sangat pelan. Masalah identifikasi mungkin karena band band yg saya sebutin tadi tidak di kenal secara luas oleh media yang otomatis berita tentang mereka kurang ter-ekspos. dan kita tahu gimana masif nya media dengan identifikasi Grunge itu = Nirvana = Kurt Cobain.
4. Apakah noise itu harus identik dengan image tertentu?
menurut saya sih enggak, maksudnya semua jenis Noise, baik musik maupun artis nya nggak selalu identik dengan satu hal saja tapi bisa ber macam macam, tergantung posisi si artis tersebut dalam memandang Noise itu sendiri. ada yang mengidentifikasikan Noise dengan Art, ada juga yang mengidentikkan dengan Hipster (Prurient misalnya). ada yang identik dengan hal hal semacam bondage (Merzbow), orgy dan gore image (Sodadosa) dan lain lain.
5. Saya pusing mas, otak saya gak sampe. Wawancaranya segini dulu. terima kasih banyak waktunya.
silahkan beri saya pertanyaan
hahaha sama sama mas bro. saya punya pertanyaan yg seru neh mas, merujuk ke obrolan kita dulu. menurut mas, bagaimana dengan pendapat bahwa Noise itu mesti ada aturan nya? semisal kita mesti ngerti filosofi2nya atau bagaimana membuat aransemen Noise yang rapi/teratur. mari kita ngopi dan ngobrol
hallo mas bro di sana. kbr baik setelah bed rest tipes kemaren hahaa (malah curhat). utk proyek kebetulan saya sedang intens ngerampungin beberapa rilisan tape di label saya, Relamati Recs. kalo utk band, bersiap recording band drone/noise saya ThreeBlackDotsInTheBrackets (((...))) utk split dg Oath (Bdg). To Die sedang menyiapkan materi boxset 3 tape. Juga nyiapin Zine Fest bulan Juli nanti. Ngurusin beberapa band yang mau tour ke Indonesia dan jg sibuk sbg daily shitworker
2. Gini mas, menyambung obrolan kita tempo hari. saya rasa anak grunge juga pada penasaran, ceritakan sedikit dong benang merah antara grunge, noise, Nirvana dan Earth
waduh,kebetulan kalo Grunge, pengetahuan saya mentok sbg fans Eddie Vedder dan PJ hahhaha. Mungkin benang merah nya adalah karena personel Earth, Dylan Carlson itu adalah "dokter narkoba" nya Kurt Cobain juga sebagai orang yang membelikan senjata untuk bunuh dirinya Kurt. jadi mereka deket secara personal bahkan mereka juga bikin semacam kolaborasi di lagu Earth "divine and bright" yg di rekam oktober 1990 dimana Kurt jadi vokalis tamu nya. Secara musikalitas mungkin karena kalo kita dengerin lagu2 atau (lebih kentara lagi) lihat performance dari band band Grunge, banyak terdapat elemen Noise di situ seperti feedback yang berujung pada noise sound, raw sound, smashed equipments dan lain lain. Makanya secara alamiah banyak yang berasal dari skena Grunge yang kemudian menyukai Noise dari kesamaan estetika tadi.
3. Jika ditarik kesimpulan, seandainya, Kurt Cobain tidak berteman dengan Earth dan Sonic Youth maka musik punk tidak akan menjadi seaneh dan seberisik itu, bukankah dulu juga sudah banyak punk yang berisik, mengapa itu tidak lantas identik dengan grunge?
Iya, kalo di runut sih sudah ada beberapa band US Hardcore Punk yang memasukkan elemen Noise ke dalam aransemen mereka, taruhlah Void (1980) dari washington D.C atau bahkan Flipper (1979) dari San Fransisco yang banyak mempengaruhi band band Grunge di kemudian hari (misal: The Melvins), Noise Rock bahkan Sludge dengan brand Punk Rock mereka yang di mainkan dengan tempo sangat pelan. Masalah identifikasi mungkin karena band band yg saya sebutin tadi tidak di kenal secara luas oleh media yang otomatis berita tentang mereka kurang ter-ekspos. dan kita tahu gimana masif nya media dengan identifikasi Grunge itu = Nirvana = Kurt Cobain.
4. Apakah noise itu harus identik dengan image tertentu?
menurut saya sih enggak, maksudnya semua jenis Noise, baik musik maupun artis nya nggak selalu identik dengan satu hal saja tapi bisa ber macam macam, tergantung posisi si artis tersebut dalam memandang Noise itu sendiri. ada yang mengidentifikasikan Noise dengan Art, ada juga yang mengidentikkan dengan Hipster (Prurient misalnya). ada yang identik dengan hal hal semacam bondage (Merzbow), orgy dan gore image (Sodadosa) dan lain lain.
5. Saya pusing mas, otak saya gak sampe. Wawancaranya segini dulu. terima kasih banyak waktunya.
silahkan beri saya pertanyaan
hahaha sama sama mas bro. saya punya pertanyaan yg seru neh mas, merujuk ke obrolan kita dulu. menurut mas, bagaimana dengan pendapat bahwa Noise itu mesti ada aturan nya? semisal kita mesti ngerti filosofi2nya atau bagaimana membuat aransemen Noise yang rapi/teratur. mari kita ngopi dan ngobrol
Bagi saya Noise itu spontanitas, atau mungkin saya menganalogikannya begini, semacam refleks dari bebunyian dengan emosi spontan kita saat itu, karena memang saya tidak pernah mengkonsep. setiap sepuluh menit sebelum saya perform, saya memandang ke arah panggung, bertanya "suara apa yang akan timbul nantinya", saya tidak tahu, mengalir begitu saja.